So, I Love You More

ingatkah dirimu ketika kita masih kecil dulu?
berlari, berayun, berkejaran, bercanda tawa, saling memaki, saling membantu, bermain, tertawa, terbahak, menangis, berpegangan, terjatuh, bernyanyi, ataupun bertepuk tangan.
semua itu menjadi simfoni dunia kita yang tak akan pernah kita lupa.
dirimu yang cantik, bertubuh mungil, berparas anggun, bertingkah laku halus, dan sikap yang santun, tak sedikit pun terlupa di memori-memori indahku.

dulu kita kekanak-kanakan. kita masih kecil. belum ada sedikit pun cerita tentang cinta.

12 tahun yang lalu, saat kita mulai menapaki bangku kelas 4 sekolah dasar, aku pindah ke kota.
meninggalkan semua kenangan-kenangan kita bersama.
menghapus semua canda dan tawa.
yang memaksa waktu untuk berjalan dengan sendirinya.

taukah kamu?
semenjak itu, dikala hujan turun, aku sering memetik daun-daun dan kutuliskan namamu. kubentuk menjadi sebuah kapal dan kulabuhkan mengikuti arus air sekenanya saja.
kala itu, aku sedikit berdoa kepada Tuhan, "ya Tuhan, sampaikan salam rinduku kepadanya, aku sangat ingin bertemu dengannya lagi. bercanda tawa lagi dan bermain bersamanya lagi".
setelah itu, hatiku agak tenang.

beberapa tahun kemudian, aku sering melihat wajahmu. bukan. sekilas seperti wajahmu. mungkin aku telah terkena satu syndrome, di mana aku sangat ingin bertemu dengan kamu, teman kecilku yang cantik.

aku tumbuh menjadi remaja. kau juga demikian.
berlalu-lalu cerita kita menyendiri.
merindukan sosok yang sangat teristimewa di hati.
berusaha menyambung-nyambungkan benang demi benang yang belum jadi.

10 oktober 2010.
tidakkah kau pikir angka itu sangat unik?
telah 10 tahun kita berpisah, tepat pada tanggal 10, bulan 10, tahun ke-2010.
kita bertemu karena takdir.
menyambung kembali benang-benang kita yang patah.
kembali terajut begitu rapi, menyusun cerita kita yang baru.

tak kusangka, kau tumbuh semakin cantik.
parasmu, gerak-gerikmu, suaramu, desahan nafasmu, belaianmu, sentuhanmu, tingkah lakumu, sikap dan sifatmu, semuanya menjadih lebih dan lebih.
seketika itu pun aku berkata bahwa aku sangat mencintaimu.

detik ini pun, aku berani berkata, demi hidup dan matiku, aku tak akan rela melepaskanmu. sedetik pun.
mulai saat ini, aku tak akan berhenti berharap, untuk jawabanmu menjadikanku sebagai imam-mu, ibu dari anak-anak kita kelak, dan sebagai pemimpin rumah tanggamu di masa depan yang bahagia.

sayang, inilah diriku. akulah seorang penyair yang hanya selalu menangis.
yang takkan bisa terbang tanpa sayap darimu.
genggamlah jiwa yang sangat rapuh ini.
kemudian, kepakkan sayap kita, menuju ke masa kejayaan kita kembali.
dan yakinlah sayang, akan ada satu masa di mana kita akan menuliskan nama kita berdua pada tiang-tiang eiffel prancis, dan pada saat itu juga kita akan menjadi satu bagian dari maha karya dunia.

sayang, i need you and i love you more.
no one, who can change you in my mind.
keep my heart,
and i'll dedicate and sacrifice my everythin' just for you, just for us!
promise!












                             myARW~


Artikel Terkait

0 komentar: