Apa yang ada di dalam fikiranmu kawan? apakah kau menyetujuinya?
jika tidak, beruntunglah kalian, karena kita terlahir bukan karena kata gagal.
Tuhan telah menciptakan kita dengan masing-masing kelebihan dan kekurangan. Aku sering berandai-andai, bahwa hidup ini seperti sedang berjalan menuju ke sebuah pasar untuk membelikan hadiah kepada orang tuaku. Bayangkan saja, perjalanan begitu jauh dan penuh dengan rintangan. Panas terik, hujan badai, jalanan bersalju, angin kencang, becek, banjir dan lain sebagainya. Pada saat semua itu datang silih berganti, pasti kau akan berlindung. jika panas terik pasti kau ingin beristirahat sekedar melepas dahaga. Ingatlah kawan bahwa kita sedang berjalan kaki. Tetapi setelah semuanya pulih terasa, kau pasti akan melanjutkan perjalanan ke pasar karena mengingat hadiah yang ingin kau beli untuk orang yang kau sayangi, orang tuamu. Maka dari itu, kau akan bersemangat kembali untuk melanjutkan perjalanan. Terus melangkah, mulai dari yang lambat hingga tercepat. Dan kau berhenti lagi karena hujan mulai turun untuk mencari tempat berlindung. maka setelah hujannya reda, maka kau akan melanjutkan perjalananmu lagi. Seterusnya dan seterusnya. Ingatlah lagi kawan, bahwa kita sedang berjalan kaki. Kapan kau akan sampai, tergantung seberapa lama kau beristirahat di tengah jalan itu.
Bagaimana menurutmu sekarang? apakah kalian menyetujui pendapatku?
Aku coba jelaskan maksudnya. Langkah pertama yang kau ambil untuk memulai perjalanan itu adalah mimpi-mimpi yang kau pikirkan. Sepuluh langkah selanjutnya adalah mental yang kau siapkan. Tiga puluh langkah berikutnya lagi, berarti kau sudah mulai beraksi untuk memulai merealisasikan mimpi-mimpimu itu. Di tengah perjalanan, suhu udara sangat tinggi akibat terik matahari. Itu kau andaikan saja sebagai rintanganmu. Dapatkah kau melewatinya? tentu iya. Tetapi kau mulai merasa haus maka kaupun berhenti sejenak. Itu adalah strategi. setelah itu kau melanjutkan perjalananmu lagi, berarti strategimu sudah semakin matang. Belum lama kau berjalan hujan pun turun dengan derasnya. Kau segera mencari tempat berlindung dan setelah itu mulai lagi melanjutkan perjalanan. Dan seterusnya.
Pertanyaannya, apakah kau ingin berhenti melanjutkan perjalanmu? sedangkan tujuanmu belum tercapai? apa yang akan kalian dapatkan jika berhenti di tengah pejalanan untuk kembali ke rumah saja? hanya lelah dan keringat yang kau dapatkan, dengan tangan yang kosong.
Sekarang bagaimana? aku harap kalian mengerti dengan perkataanku.
Jika rintangan datang, jangan takut untuk menghadapinya. Susunlah strategi yang matang untuk melewatinya. Jangan pernah berhenti untuk melanjutkan perjalananmu. Yakinlah semua itu akan kau lewati. Badai pasti berlalu. Setuju?
Beberapa pelajaran dari hal di atas:
"semakin kau berhasil melewati rintangan demi rintangan, tanpa pernah kenal kata gagal, maka kesuksesan sudah semakin dekat dari hadapanmu!"
"jika kau merasa gagal, ingatlah tujuan yang ingin kau capai. jangan pernah melupakannya!"
"ubahlah fikiranmu mulai dari sekarang, bahwa mimpi itu butuh beberapa proses. Jadikan proses itu sebagai petualanganmu. Jadikan mereka sebagai pelajaran bagimu untuk lebih mempersiapkan strategi-strategi yang matang untuk ke depannya. Jangan takut gagal, gagal bukan untuk berputus asa, karena gagal bukan untuk kita yang berfikir!"
PERCAYALAH!!
0 komentar:
Posting Komentar